Ciri Batu Zamrud Asli (Natural)

  • Batu zamrud yang asli (Natural) akan terlihat Retakan (Cracks) atau serat serat halus pada pada bagian batu tersebut. Serat tersebut dapat terlihat secara kasat mata dan ada juga yang harus menggunakan bantuan kaca pembesar untuk memudahkan garisnya dapat terlihat secara jelas. Untuk jenis batu zamrud palsu atau sintetis dapat dibedakan dari permukaannya yang terlihat bening tanpa serat dan dapat digunakan sebagai cermin atau untuk berkaca.
Batu Zamrud Natural dan Sintetis
  • Tempelkan batu zamrud tersebut pada pipi, jika terasa dingin hal ini termasuk kedalam ciri-ciri batu zamrud asli. Tetapi hal ini harus didukung dengan beberapa ciri yang lainnya juga.
  • Jika dipegang maka akan terasa berat untuk benda seukurannya atau dimensi tersebut, maka boleh dikata bahwa batu ini dapat dikatakan asli. Namun jika dipegang terasa ringan, jika dibandingkan untuk benda seukurannya maka dapat dpastikan batu tersebut palsu.
  • Batu zamrud dapat dikatakan sebagai batu yang tidak pernah bersih, tanpa caat dan tanpa cela. Hal ini dikarena batu tersebut telah ada atau terbentuk selama ribuan tahun dan pastinya akan menyisakan beberapa bagian kecacatan. Cara ini mungkin dapat dihindari dengan melakukan proses pengcuttingan yang berfungsi untuk membuang bagian yang cacat atau buruk. Akan tetapi kecacatan secara fisik merupakan salah satu ciri bahwa permata tersebut asli.
  • Batu permata Zamrud memiliki warna yang pekat, cantik serta permukaannya tidak dapat ditembus oleh berbagai cahaya apapun. sedangkan batu permata sintetis biasanya dibawah sinar ultraviolet akan merefleksi cahaya atau tanpak kemerahan dan yang pasti hal ini bukan sifatnya.
  • Batu zamrud baisanya dipotong dengan bentuk faced yaitu cutting berpotongan miring di setiap sudutnya, hal ini dapat dilihat dengan kaca pembesar. Batu yang asli memliki garis sudut yang sempurna dan bukan seperti garis batas sudut yang dipanaskan.
  • Ciri batu zamrud terakhir yaitu memiliki ciri-ciri sperti, inclusion, warna, kekerasa serta bentuk yang khas dibandingkan dengan batu sintetis. Mengapa demikian? Karema batu tersebut terbentuk secara alami atau bukan buatan. Untuk inclusionnya sendiri terbentuk karena adanya retakan (Crack), buih atau gelembung, bintik hitam, terdapatnya benda asing yang terperangkap dalam batu tersebut, cap jari ataupun bentuk rekahan didalam batu tersebut.